Pengertian Brand, Branding, Rebranding

Pengertian Brand, Branding, Rebranding

Brand atau yang sering disebut dengan merek bukan hanya sekedar logo atau nama perusahaan. Ketika seseorang mendengar sebuah brand maka ia akan mengidentifikasi produk, jasa maupun perusahaan yang bisa membedakannya dengan produk, jasa, atau perusahaan yang lainnya.

Branding dan rebranding memiliki pengertian yang berbeda. Branding merupakan usaha untuk membesarkan brandnya. 

Rebranding adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk mengubah sebagian ataupun total brand yang sudah ada sehingga menjadi lebih baik lagi.

Kapan waktu yang pas untuk melakukan rebranding? Apa pula alasan mereka melakukan rebranding?

Rebranding adalah salah satu strategi branding ulang yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan bisnisnya. Tidak dipungkiri bahwa persaingan di dunia bisnis semakin ketat.

Melakukan rebranding memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Karena dibutuhkan waktu yang tidak singkat agar masyarakat mengenali dan mengingat brand Anda.

Makanya Anda harus melakukannya dengan benar. Dari artikel berikut Anda bisa belajar mengenai rebranding, tujuan serta strategi yang dilakukan. 

Brand, Branding VS Rebranding

Bisakah Anda membedakan ketiga istilah di atas? Brand atau yang sering disebut dengan merek bukan hanya sekedar logo atau nama perusahaan. Lebih jauh brand adalah identitas yang mewakili sebuah produk secara keseluruhan.

Ketika seseorang mendengar sebuah brand maka ia akan mengidentifikasi produk, jasa maupun perusahaan yang bisa membedakannya dengan produk, jasa atau perusaahn yang lainnya.

Sedangkan branding merupakan usaha pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk membangun serta membesarkan brandnya.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan image atau citra dari sebuah produk, jasa atau bahkan perusahaan yang memproduksinya. Yang mana agar masyarakat menganggap produk, jasa atau perusahaan merekalah yang paling baik.

Sementara branding dan rebranding memiliki pengertian yang berbeda lho. Jika branding merupakan usaha untuk membesarkan brandnya maka rebranding adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk mengubah sebagian maupun total brand yang sudah ada sehingga menjadi lebih baik lagi.

Tentunya proses ini tidak mengabaikan tujuan dari perusahaan yang berorientasi pada keuntungan atau profit.

Proses rebranding ini identik dengan perubahan nama, tagline logo, lambang, simbol atau desain brand yang sudah dikenal yang bertujuan untuk pengembangan.

Selain itu strategi ini juga sering mengalamai perubahan pada strategi pemasarannya misalnya. Pemahaman yang beredar di masyarakat adalah mengganggap rebranding sebagai perubahan visual identitas perusahaan saja.

Namun sebenarnya strategi ini juga merubah nilai-nilai yang ada pada merek tersebut.

Waktu Yang Pas Melakukan Rebranding

Kapan perusahaan harus melakukan rebranding? Sebelum menjawab pertanyaa di atas, sebenarnya rebranding tidak hanya dilakukan oleh usaha kecil namun perusahaan besar pun ada yang melakukan rebranding.

Ketika usaha kecil tidak merencanakan strategi marketing dan branding dengan benar, mereka akan segera mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya.

Yang menjadi tolak ukur perusahaan harus melakukan pergantian brand, logo dll adalah ketika perusahaan ingin melakukan modernisasi. Lebih jauh lagi kami sampaikan alasan mengapa perusahaan harus melakukan rebranding pada poin di bawah ini.

Alasan Melakukan Rebranding

Sudah susah-payah membangun brand agar besar, eh malah diubah. Membangun sebuah brand memang bukan hal yang mudah. Bagaimana jika penjualan merosot karena strategi rebranding ini?

Namun ternyata ada beberapa alasan yang mengharuskan sebuah perusahaan melakukan rebranding lho. Berikut ini beberapa penyebab perusahaan bisa melakukan rebranding:

Faktor Internal

  1. Terjadinya perubahan struktur maupun kepemilikan perusahaan
  2. Citra brand atau merek yang sudah ketinggalan jaman
  3. Akuisisi perusahaan
  4. Penyusunan kembali nilai, visi serta misi perusahaan
  5. Memperbarui reputasi merek
  6. Meningkatkan brand positioning di tengah-tengah masyarakat
  7. Merger atau penggabungan perusahaan
  8. Meluncurkan produk baru yang berbeda dari produk-produk sebelumnya
  9. Memperbarui target market

Faktor Eksternal

  1. Pasar bisnis yang semakin hari semakin ketat dan kompetitif
  2. Kompetitor yang lebih kuat
  3. Memperbaiki persepsi masyarakat tentang brandnya
  4. Kinerja perusahaan yang menurun karena perubahan sistem hukum serta kondisi ekonomi di luar perusahaan

Fungsi Rebranding

Berikut ini adalah beberapa fungsi jika Anda melakukan rebranding:

1. Menghubungkan dengan konsumen baru

Keuntungan utama ketika Anda melakukan penyegaran brand adalah bisa menjangkau konsumen baru yang lebih luas. Ketika Anda melakukan prosesnya dengan benar, maka masyarakat akan memperhatikannya.

Strategi rebranding ini bisa menstimulus pertumbuhan bisnis Anda di pasar. Sehingga bisnis Anda bisa terus berkembang.

2. Mendiferensiasikan dengan kompetitor

Setiap jenis binis pasti memiliki kompetitor maka Anda bisa melakukan rebranding dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa layanan produk atau jasa yang Anda tawarkan berbeda dari brand lain.

Perubahan brand bisa menjadi cara efektif yang membedakan penawaran serta pendekatan perusahaan Anda.

3. Mengikuti perkembangan trend

Bisnis yang Anda jalankan harus tetap mengikuti perkembangan jaman. Alasannya sangat sederhana karena konsumen tidak akan tertarik pada brand yang tidak mengikuti perkembangan jaman.

Karena selera konsumen pun akan berubah seiring perkembangan jaman. Contohnya adalah Airbnb yang melakukan rebranding.

Airbnb adalah startup akomodasi online yang merubah konsep bisnis. Yang awalnya berkonsep binsis hotel kini berubah menjadi bisnis akomodasi yang berbasis komunitas.

4. Mengubah persepsi baru

Salah satu fungsi utama pada strategi rebranding tentunya untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap brand tersebut. Misalnya brand Anda tidak sesuai dengan tujuan bisnis atau persepsi masyarkat terhadap Anda buruk.

Dengan rebranding maka Anda menawarkan citra yang lebih baik lagi ke masyarakat.

5. Melebarkan target market

Rebranding bisa melebarkan target market Anda. Apalagi jika target yang Anda tetapkan berbeda dengan target pasar terdahulu. Misalnya Anda menjalankan bisnis ayam goreng dengan packaging yang sederhana.

Dengan rebranding pada packaging maka Anda bisa menargetkan pasar lebih luas. Kemasan yang lebih mewah dan harga yang lebih mahal bisa menjangkau masyarakat kalangan atas.

Jenis Rebranding

Rebranding bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Proaktif

Rebranding jenis ini dilakukan karena perusahaan menyadari bahwa mereka memiliki peluang untuk terus tumbuh. Biasanya karena mereka melihat target market baru, menjaga komunikasi terhadap konsumen atau hanya ingin melakukan inovasi.

2. Reaktif

Rebranding ini bisa dilakukan ketika perusahaan mengalami situasi yang tidak bisa diapa-apakan lagi. Misalnya terjadinya akuisisi, merger, sistem hukum atau ingin membidik target baru.

Keutungan Dan Kerugian Rebranding

Rebranding adalah proses yang tidak bisa begitu saja dijalankan secara terburu-buru. Anda harus melakukan brainstorming yang panjang dan berhati-hati.

Karena Anda juga harus memprediksi apa yang akan terjadi pada bisnis Anda. Apakah dengan rebranding bisnis bisa berhasil ataukah tidak berhasil.

Tentu saja hal tersebut bergantung pada sebesar apa usaha yang Anda lakukan untuk membangun brand yang baru tersebut.

Berikut ini kami sampaikan keuntungan serta kerugian strategi rebranding untuk binsnis Anda:

Keuntungan

  1. Tampil beda dari kompetitor
  2. Menarik konsumen lebih banyak
  3. Membuat konsumen semakin terikat dengan brand
  4. Membantu perusahaan untuk mencapai tujuan baru
  5. Menjangkau konsumen lebih banyak dan luas
  6. Menguatkan brand positioning dalam market

Kerugian

  1. Kehilangan kesetiaan konsumen
  2. Membuat bingung publik
  3. Membutuhkan biaya besar

Proses Rebranding

Pada prakteknya, rebranding ini tidak semudah mengganti nama atau logo. Namun Anda juga harus menetapkan tujuan yang diinginkan dari proses tersebut.

Maka dari itu strategi ini pun dijalankan dengan proses yang panjang. Anda bisa menggunakan strategi di bawah ini untuk menciptakan strategi branding ulang yang efektif:

1. Mengevaluasi Kondisi Perusahaan

Langkah pertama sebelum melakukan proses rebranding adalah dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi perusahaan. Adakah alasan atau penyebab perusahaan harus melakukan branding ulang?

Apakah perusahaan ingin mempercepat pertumbuhan. Apakah perusahaan ingin menjangkau pasar yang lebih luas? Atau alasan lainnya.

Jangan lupa juga tentukan strategi rebranding. Apakah hendak melakukan perubahan pada brand secara sebagain atau menyeluruh.

Selain itu Anda juga harus mengidentifikasi brand positioning, apakah sudah sesuai dengan tujuan serta kebutuhan brand misalnya keinginan atau kebutuhan konsumen akan produk yang ditawarkan.

2. Riset Pasar

Agar rebranding bisa mencapai tujuan yang ditetapkan maka penting bagi Anda untuk melakukan riset pasar. Dengan begitu Anda bisa mengetahui target market yang paling tepat. Apakah Anda akan menyasar target lama atau target baru dengan karakternya masing-masing.

Selain itu, dengan riset pasar Anda juga bisa mempertahankan kesetiaan konsumen. Serta Anda berpeluang mendapatkan konsumen baru.

3. Membuat Visi serta Misi Baru

Setelah mengetahui kondisi perusahaan maka Anda sudah tahu langkah apa yang akan diambil. Maka Anda bisa menyusun visi serta misi perusahaan yang baru.

Karena dengan memiliki visi dan misi yang jelas akan membuat image perusahaan semakin kuat. Dengan penetapan visi ini juga bisa mempengaruhi bagaimana menentukan desain logo juga.

4. Analisis Kompetitor

Sudah sering kami sebutkan bahwa salah satu fungsi rebranding adalah membedakan diri dengan kompetitor. Maka dari itu Anda perlu meriset kompetitor.

Mulailah dari menemukan kelebihan serta kekurangan produk, target pasar, strategi marketing yang digunakan dan lain-lain. Dengan data tersebut, Anda bisa masuk ke target pasar kompetitor.

5. Berkomunikasi dengan Stakeholder

Sebelum melakukan branding ulang Anda harus mengomunikasikan rencana tersebut dengan para pemegang saham. Seperti yang sudah kami bahasa bahwa rebranding bukan strategi sepele dan main-main.

Karena dengan rebranding ini bisa mempengaruhi masa depan bisnis yang Anda jalankan.

6. Membangun Identitas Brand

Pada tahap ini Anda bisa mulai dengan membuat nama brand yang baru karena nama brand merupakan citra perusahaan. Buatlah nama brand yang unik mudah diucapkan, dieja serta sesuai dengan lingkup bisnis yang dijalankan. 

7. Mendesain Logo Baru

Proses branding ulang selanjutnya adalah mengembangkan elemen visualnya. Selain nama brand, logo brand juga menjadi hal yang sangat penting.

Selain mengingat nama brand, masyarakat juga akan mengingat logonya. Maka itu desainlah logo seunik dan sebagus mungkin. Tidak perlu rumit namun mudah diingat serta bermakna saja sudah cukup.

Selain itu Anda juga harus memperhatikan tagline, desain kartu nama, warna dan elemen lainnya. Hal ini untuk memastikan bahwa brand Anda diterapkan kepada semua materi pemasaran secara konsisten.

8. Mendokumentasi Proses Rebranding

Penting pula bagi perusahaan untuk mendokumentasikan proses rebranding dari awal. Mulai dari proses perencanaan, eksekusi sampai evaluasi.

Dokumentasi ini penting dimiliki perusahaan sebagai arsip bilamana dibutuhkan untuk mengambil keputusan dikemudian hari.

9. Meningkatkan Visibilitas Online

Website serta sosmed merupakan senjata marketing dan branding yang terbukti efektif di era modernisasi ini. Maka Anda harus meningkatkan penggunaan media online dalam bisnis.

Media online tersebut menjadi media yang mengantarkan konsumen ke perusahaan. Dimana mereka mengenal produk Anda lebih detail dan cepat.

Dengan media online, juga bisa mendekatkan komunikasi Anda dengan konsumen.

10. Strategi Pemasaran

Melakukan branding ulang berarti Anda harus siap untuk melakukan marketing dan branding dengan sungguh-sungguh. Perhatikan presentasi, brosur, template maupun materi iklan yang digunakan untuk memasarkan merek baru tersebut.

11. Merilis Brand Baru

Inilah saatnya untuk merilis brand baru yang sudah didesain sedemikian rupa. Brand baru tersebut bisa dirilis pada waktu yang tepat.

Misalnya jika bisnis bergerak pada bidang akomodasi, maka lakukan perilisan pada saat musim liburan. Atau gunakan strategi pre-launching yang bisa memancing rasa penasaran masyarakat.

Contoh Rebranding

Salah satu perusahaan besar yang melakukan rebranding adalah Dunkin’Donuts yang mana memiliki produk donat dengan rasa yang mewah. Namun Dunkin’Donuts pun melakuka rebranding demi mengikuti perkembangan zaman.

Anak muda zaman sekarang lebih suka nongkrong atau ngafe sambil minum kopi. Maka dari itu diubahlah nama perusahaan menjadi Dunkin saja.

Nama Dunkin bisa menyasar target lebih luas. Selain itu, Dunkin juga menyediakan aneka kopi kekinian yang lagi digandrungi banyak orang.

Kesimpulan

Rebranding adalah cara jitu untuk menampilkan image atau wajah baru bagi perusahaan. Namun sebelum memutuskan untuk melakukan penyegaran brand, buatlah analisa serta perancanaan yang matang.

Jangan lupa juga keputusan dalam proses branding ulang juga harus sesuai dengan strategi bisnis yang sudah Anda pegang. 

Untuk menunjang proses rebranding silahkan buat website yang bisa Anda dapatkan dari jasa pembuatan website. Tentunya hanya dari Bikin Website yang menawarkan website murah untuk berbagai kebutuhan. (Sumber)


0 Comments

Newest